a blog listens when nobody else does

Friday, June 15, 2012

My Field of Fortune!

I believe that everyone is fated to have their own field of fortune. It could be apart from what they have imagined before, and it might be far different from what they thought they would go through.

Well in this case, I'm talking about myself.

I've never thought I would ever be in this field! I mean, being a music student is a sudden deviation of what I'd always wanted to be. I had been dreaming, for years, of having my career in graphic design. Or perhaps in IT. And maybe English Literature. But not music! Music education for even less. I'd never imagined I would ever be a teacher. Isn't that scary? Being hated by kids and stressed by their behavior. Oh my...

But then I experienced some... luck, opportunities I know I did not deserve. I'm not as good as many of my classmates, but I am the one who got the chances. I guess it's not for my skill, It's just my beginner's luck :p. Being able to play with the Wind Orchestra and to be chosen to play in front of Ananda Sukarlan, in my second semester, that's huge! Though I had wasted those chances by not doing my best. I really gotta start being serious by now.

I think I've found my field of fortune. I know I'm kinda late starting to learn at this age, but I also know what I am capable of, and I gotta be really good at this. I'm gonna be better than just a lucky beginner!

Monday, February 13, 2012

Degradasi Kualitas Hari Besar

Sebenernya ini lanjutan dari post sebelumnya, semacam habis dapet pencerahan setelah galau gitulah.

Waktu aku kecil aku semangat banget tiap kali menjelang hari 'besar' entah itu natal, paskah, tahun baru, lebaran, ulang tahun, hari jadian (ha? emang pernah?), dan hari besar lainnya. Pokoknya menurutku di hari yang spesial harus ada event yang spesial.

Ekspektasiku yang berlebihan menimbulkan kekecewaan di hari-hari mendatang *ciadow*. Seperti yang kita tahu, semakin tinggi harapannya, semakin besar kekecewaannya (kalo nggak kesampean). Harapannya sih waktu ulang tahun dapet hadiah, tapi jatohnya kecewa waktu dibentak papa pas minta kado ulang tahun. Begitu ditanyain sama mama mau kado apa, aku malah nangis sesenggukan.

Harapannya sweet 17 bisa ngajak temen-temen nginep bareng, eh ternyata lagi ujian. Yaudah ganti, pengen ngerayain sama mama aja, eh ternyata mama ga bisa ke Jogja. Udah gitu aku bete seharian gara-gara konflik TEC. Padahal judulnya sweet 17 tapi itu ulang tahun paling ngebetein seumur hidup.

Harapannya abis pengumuman UAN SMP bakal ngerayain sama temen-temenku, muter-muter naik TJ. Eh aku malah mewek parah gara-gara dimarahin papa. Halah cerita lama.

Harapannya 17 Agustusan tahun 2008 bisa nonton Panic! At The Disco, tapi malah jaga buku tamu pas tanteku kawinan. Itu bukan hari besar ding. Tapi itu hari besarnya tanteku :3

Ya gitu deh, banyak hari besar yang jadinya nggak besar. Aku jadi berhenti berharap banyak, nggak usah nunggu hari besar buat kejadian yang besar. Nggak usah nyari tanggal bagus buat kejadian yang spesial. Yang penting bukan hari apa, tapi sama siapa dan gimana kita menjalani hari itu. Oh meeen gue bijak banget.

I don't care about the days and dates. I'll make my own calendar, mark my own special days. :)))

Degradasi Kualitas Hari Valentine

Besok hari Valentine! Tadi waktu mau bobo ciang aku mikir... besok Valentine tapi aku kok nggak beli coklat? Tapi mau dikasih ke siapa? Siapa juga yang mau ngasih aku coklat? Apa yang salah denganku sampe Valentine ke 18 dalam hidupku masih nggak punya cowok buat dikasih coklat??? Aku galau, aku malah nggak jadi bobok.

Valentine pertama yang aku inget, waktu kelas 4 SD. Aku masih imut dan polos, masih pake seragam kegedean. Tapi ada yang naksir sama aku, aku juga naksir sama dia :3 aaaw cute abis. Di siang yang cerah itu, aku dikasih bunga mawar pink boongan, coklat cadbury gede, sama ada suratnya. Unyu laaah. Dan kita dicengin abis-abisan. Aku masih inget banget cengan jaman SD tiap ada yang pacar-pacaran: "Ciyeeeeeeeeeeee, Huuuuuuuuuuuuuuuuu!" Entah kenapa ada 'huuuu'nya, siapa yang nyiptain coba.

Aku pernah ngasih bunga buat mamaku waktu Valentine. Mawar merah, boongan juga sih. Terus sama mama diselipin di jendela. Eh suatu hari mawarnya menghilang, kata mama dibawa adekku ke sekolah, buat tugas. Aku nyesek, itukan hadiah dari gueeeee kenapa malah buat tugas -,-.

Valentine waktu SMP adalah yang paling boros. Jaman SMP kita sukanya tuker-tukeran coklat, tapi pake janjian dulu. Yang dikasih cuma yang udah janjian. Udah gitu coklatnya request. Ga ada yang request Silver Queen, udah nggak lepel. Dan anggaran buat beli coklat itu menghabiskan uang bulananku yang cuma 200 rebong. Tapi ya tiap valentine aku mengantongi berbatang-batang coklat Delfi wuahahaaaa~

Keadaan berubah semenjak aku menginjak masa putih abu-abu. Nggak ada lagi yang ngajak tuker-tukeran coklat, jadi aku hemat (padahal sedih, rasanya ga punya temen T_T). Valentine waktu kelas 1 aku nonton film gratis dari Honda Beat sama Nenda. Filmnya Lokal, judulnya kalo nggak salah Oh My God, dan itu sangat wagu. Eh waktu di amplas ketemu pasangan Ipeng-Amel pake kaos couple (apasih ini). Valentine kelas 2 aku nonton film Valentine's day sama Arni. Valentine kelas 3 aku gak ngapa-ngapain. Menjelang Valentine tahun ini... rasanya kayak mau Halloween bodo amat laaah.

Saturday, January 14, 2012

I am haunted by a thought that I am getting in your way to catch someone better. But seeing you with someone else, I'm not sure I can handle that.

Somehow I am certain that we're not meant to be. But I'm not ready to let you go. I haven't been ready since the day you told me to do so. I told you I'm getting prepared, but after all these things, I don't think I will ever be prepared.

All this time we're only delaying our ending. Are we just wasting our time, sticking with someone who's definitely leaving someday? Or maybe I am the bad guy, forcing you to stay while I'm waiting for someone else I can fall for.

"And if this is ever meant to end, then I hope it ends where it began." - Currents, Dashboard Confessional