a blog listens when nobody else does

Monday, December 02, 2013

Semakin Dipikir Semakin Nggak Paham

Waktu itu abstrak.

Waktu itu nggak benar-benar ada.

Waktu itu bukan sesuatu yang bisa digapai, nggak kayak bentuk yang bisa disentuh atau jarak yang bisa ditempuh.

Tapi kenapa seluruh dunia bisa membahasakan waktu?

Sunday, October 20, 2013

Girls and Shallow Minds


Eleanor Roosevelt once said: "Great minds discuss ideas; average minds discuss events; small minds discuss people."

I was stumbling across quotes pictures when I found this one. Those words struck me immediately. How true those words are, and how shallow I had been all this time.

The night before, I had a conversation with a close friend of mine. He shared his thoughts that knowledge should never be exchanged for money, because... of some reasons I can't really retell (I know, bad memory). The thing is, we discussed ideas. He MADE me discuss ideas with him and such thing never happens when we're with all our other friends.

Then I realized that the discussions I've had with my male friends usually occurs on more worthy topics, while I spent most of my time with my female friends gossiping. Is it already set in our brain?

Monday, July 22, 2013

I've always been wondering
what if..

the reality isn't real.

What if the things we see is only happening in our minds.

What if other people don't really exist; I'm only projecting them.
Or maybe I only exist in someone's mind?


What if what I see differs from what you see.

If the colors in my world is not the same with yours.
If I feel things differently.

What if our senses are deceiving us?



I've always been wondering.

Sunday, January 06, 2013

Tamagoci, Bukan Tamagotchi

Dari tadi sore aku nyariin aplikasi tamagoci di App Store hahahaha.

Salah satu momen paling memorable dari masa kecilku adalah waktu aku punya tamagoci. Seumur hidup aku cuma sekali punya tamagoci. Bukan Tamagotchi asli dari Bandai yang mahawl itu, tapi tamagoci-tamagocian yang beli di abang-abang depan sekolah. Harganya 20ribu, aku beli pas lagi rame-ramenya temen-temenku punya tamagoci. Biasalah anak SD masih mainstream. Aku inget banget itu tamagoci bentuknya bulet telor, warnanya ijo telor asin.

Jadi ceritanya suatu hari aku punya duit dan akhirnya beli tamagoci. Pas abis beli tuh rasanya bahagia gitu. Eh bukan deng, buuuwahagiya! Kayak seneng banget gitu. Waktu itu seakan aku akhirnya punya tujuan hidup. Ada suatu makhluk yang hidupnya bergantung padaku. Itu adalah makhluk di dalam tamagoci non ori yang baru kubeli. Dan makhluk itu bentuknya telor.

Dan ceritanya telornya dimasukin ke kulkas...

Dan kemudian telornya menetas...

Dan ternyata isinya pinguin...

Terus aku kayak aaaa omg it's soo cute! Pinguinnya kecil abis, dan kyut abis, dan dia maemnya ikan. Aaaaaa lucu bangeeeeettt. Terus dia boboknya di kulkas. Aaaaaaak lucu bangeeeeeehhttt!! Pertamanya dia cuma kecil gitu, terus lama-lama tambah gede *yaiyalah*. Terus ada gamenya, gamenya mancing biar dia dapet ikan buat dimakan. Aaaaaaaaaaaakk!!!

Hidupku serasa sempurna dengan kehadiran si tamagoci. Aku bangun tidur langsung ngecek tamagoci. Terus kalo dia udah tambah gede aku seneng banget gitu. Pas aku sekolah tamagocinya aku bawa. Waktu itu aku les sempoa juga, dan pas les sempoa itu tamagoci juga kubawa. Kemudian terjadilah suatu musibah, yaitu aku harus ujian sempoa.

Waktu les sempoa itu aku nggak pinter-pinter amat lo, meskipun pas lomba pernah dapet piala. Tulisan di pialanya "Tunas Harapan". Keren kan! Tapi kedengerannya aja keren, padahal yang namanya tunas itu kan ya belom tumbuh, terus semua anak yang ikut lomba sempoa (dan nggak menang) itu dapet piala tunas harapan. Terus itu satu-satunya piala yang pernah aku dapet gitu HAHAHAHA oke ini ga nyambung.

Jadi pas itu aku ujian sempoa, dan temenku lagi nggak ujian jadi dia pinjem tamagociku. Kan aku lagi ujian, jadi aku nggak bisa ngawasin temenku itulah. Nah abis itu aku lupa apa yang terjadi. Pokoknya setelah aku pulang aku baru sadar tamagociku belom balik. Padahal waktu itu aku masih sekitar kelas 2 apa 3 SD, dan belom ada yang punya handphone. Nomer telpon temenku itu juga aku nggak tau. Jadilah aku nunggu sampe pertemuan sempoa berikutnya baru aku nanya ke dia. Eh katanya dia nggak inget tamagocinya dikemanain. Terus kan waktu itu aku masih penakut banget, ya aku ga berani marah sama dia. TERUS AKU NYESEL SEUMUR HIDUP T_________T

Aku kangen tamagocikuuuuuuuu hikksssssssss...

Aku nggak pernah nemu yang sama lagi kayak gitu, abang-abangnya juga ga jual lagi tamagoci yang sama. Aku mau tamagociku kembali! Ga mau tamagoci lain maunya tamagoci pinguin! Huaaaaaaaaa...